Saturday, August 8, 2015

Penyakit yg Sering Diderita Anggota Team Kerja / Teamwork

Beberapa penyakit dalam Teamwork.
Penyakit yang saya maksud bukan penyakit fisik atau klinis atas anggota team. Tetapi penyakit non klinis dalam perjalanan roda teamwork. Oke sahabat simak catatan saya semoga bermanfaat.

Mari kita instropeksi ketika kita bekerja dalam sebuah team. Apakah kita sudah mampu bekerja dan berkomunikasi dengan team dengan baik? Terkadang baik dan buruk berdasarkan judgement kita belum tentu baik dan buruk berdasarkan judgdement rekan satu team kita. Disitulah teamwork berfungsi untuk mensinergikan cara fikir,
action yang akan dijalankan. Lalu apakah kendala atau penyakit yang tidak kita sadari dalam team kita, sehingga roda team menjadi macet. Dalam bentuk sederhana penyakit anggota team adalah sebagai berikut ;
  1. Penyakit Sembelit - Sukannya Nyembur Peluit.
    Seperti layaknya balap lari si penyembur ( peniup- red ) peluit ini akan meniup dengan kencang peluit yang ia pegang. Tetapi tahukah apakah dia ikut berlari? Tidak!!.
    Alih-alih berlari malah dia sibuk membuat alasan kenapa dia tidak tidak berlari. Dan sibuk membuat argumen kalau seharusnya yang berlari adalah orang lain dalam teamnya.
    Kita tentu teringat dalam sebuah briefing atau meeting team kita sering melihat sosok ( atau mungkin kita sendiri ) yang sangat antusias dan pandai dalam ber-retorika membuat action dan analisa masalah. Cakap berbicara dan terlihat piawai. Dengan tangkas memberikan sanggahan ketika ada pendapat orang lain yang berseberangan. Tetapi apa? Saat kita mau start action semuanya hanya manis di bibir. Dia tidak mengerjakan sama sekali apa yang telah dibicarakan dan justru lebih pandai membuat alasan kenapa action itu tidak bisa ia jalankan. Bahkan dengan kepiawaian mengolah kata dia mendelegasikan action tersebut ke orang lain dengan alasan yang dapat dibuat-buat. Tentu ini ironi. Orang seperti ini layaknya penjual jamu yang pandai mempresentasikan manfaatya tetapi ketika obatnya tidak manjur dia paling bisa berkelit membuat alasan bahwa seakan akan si pembeli jamulah yang seharusnya tepat memilih resepnya. Hati hati jika kita mempunyai anggota team seperti ini akan sangat membebani personil yang lain.
  2. Penyakit Kuping BUDEK / Berasa Udah Extrea Kreatip - Tidak mau mendengaar
    Penyakit ini sering melanda orang orang yang berada di posisi 'merasa bisa'. Ketika ada orang lain yang berbicara dianggapnya siaran radio. Ia dengarkan tetapi isinya belum tentu dipahami. Anehnya ketika dia berbicara paling suka mendominasi. Seakan akan team ini adalah milik kendali dia karena dimatanya dialah yang paling benar. Ketika mendapat estafet pekerjaan dari rekan lain, model orang seperti ini juga lebih sibuk beralasan untuk beralasan mengapa estafet ini tidak dapat dijalankan. Kembali dengan mendominasi ide pemikiranya yang sebenarnya belum tentu benar secara team. Dan mengarahkan team agar menjalankan ide dia.
    Tidak mau mendengarkan ini dapat saya gambarkan type anggota team yang lebih suka hidup di dunianya sendiri. Action orang lain dianggapnya tidak penting dan bukan prioritas untuk di dengarkan apalagi dijalankan.

    3. Demam Hit and Run
    Gejala ini umumnya dialami oleh si-pemegang kewenangan dalam team. Misal supervisor, manager atau yang lainya. Hit and run ini adalah sebuah penyakit dimana ketika dengan gagah perkasa dia mendelegasikan tugas, maka dia merasa tugasnya selesai. Contoh di Agustus ini team ditargetkan melakukan penjualan 1000 unit tivi dengan membuat konter di pasar. Dengan semangatnya berkoar ke anggota team "ayo kalian jalankan target ini!!". Tetapi si manager lupa memantau progres tahap demi tahap, di minggu 1, minggu 2, minggu 3 dan akhir bulan. Ketika deadline sudah lewat ternyata baru sempat untuk marah marah karena ternyata pencapaian baru 700 penjualan. 
Dia penyakit team diatas dapatkah kita daper sari patinya untuk kemudian kita instropeksi ke team kerja kita. Teamwork adalah kerja bersama. Team adalah satu kesatuan personil dalam proses. Sehingga seharusnya dengan teamwork inilah seyogyanya 1+1 bukan menjadi 2 tetepi bisa menjadi lebih dari 2. buat apa ada team jika ternyata 1+1 masih menjadi 2. mending kerja sendiri sendiri saja beres. Tidak beban dengan komunikasi dan teamwork. Tidak butuh leader.

Sapu lidi yang berisi 100 lidi daun kelapa dalam sekali kibasan ke lantai dapat membersihkan 100 puing sampah dedaunan. Tetapi 1 lidi yang dikibaskan 100x belum tentu mampu membersihkan 100 puing sampah dedaunan. Itulah analogi kerja team - Teamwork. Hanya dibutuhkan tali untuk mengikat 100 lidi tersebut agar berwujud sapu. Bukan 100 lidi yang berserakan.


No comments:

Post a Comment