Friday, July 3, 2009

EMANG HARUS??? part 1

Tejo baru saja bangun dari tidur siangnya kala itu. Maklum dia adalah seorang karyawan swasta dengan jadwal kerja shift. Kali ini dia adalah mendapat giliran shift 3. Dia pun menyalakan tivinya. Dengan sambil tiduran di kasur lantai dia menikmati acara televisi sore itu. "permisi....!." terdengar pintu rumah diketok dari luar. Suara cewe yang sangat ia kenal. Diapun tergopoh-gopoh segera membukakan pintu. Segera senyum lebar keluar dari tejo. Rupanya surti mampir ke rumahnya. Cewe yang paling ia cintai menyempatkan diri untuk mampir selepas pulang kerja sore itu.
"kamu capek ya sayang? " ucap tejo sambil memegang tangan surti. Sembari mengajaknya duduk di kasur lantai. Tejo segera memberikan rem0t tivi dengan maksud supaya acara yang ditonton adalah pilihan surti. Cewe yang paling ia bangga-banggakan. "gak kok mas" desah surti seraya merubah kanal tivi ke acara gosip. Acara yang disukainya itu. "mas tejo masih ngantuk?" tanya surti dengan penuh perhatian ke tejo pacarnya. Karena surti juga tahu bagaimana capeknya menjadi pekerja shift semacam tejo. Beberapa bulan yang lalu surti juga pernah mendapatkan tugas kerja malam di pabrik tempat ia bekerja. Tapi kini atasanya menetapkan jadwal krjanya adalah shitf pagi. Tejo menggelengkan kepala. Obrolan obrolan ringan dan canda ria mulai muncul di antara mereka. Kini entah mengapa surti yang asik mengutak atik remot tivi sudah dalam posisi duduk bersandar tembok di kasur lantai tepat menghadap televisi. Tas mungil berisikan asesoris wanita dia letakan di sisi kananya. Sementara tejo dengan pelan dan pasti mulai merebahkan kepalanya ke pangkuan surti. Mereka terlihat sangat mesra. Canda riang mereka sesekali diselingi kecupan ringan mendarat di pipi. Yah inilah gaya pacaran anak sekarang. Tapi untungnya mereka masih mampu menjaga tidak lebih dari itu.
Dada tejo mulai berdetak kencang. Dia merasakan adanya kebahagiaan yang selama ini ia dambakan. Kedatangan wanita yang mampu mengisi hari harinya.
Rayuan rayuan ala tejo pun mulai meluncur satu demi satu. Dengan senyum bahagia surti mendengarkanya. Sambil sesekali mengatakan "ah mas tejo genit". Karena memang tejo mulai sedikit menambah porsi kecupan2 mesranya itu.
Dada tejo yang mulai berdetak lebih kencang itupun mulai berjalan keluar kendali. Tejo sesekali menatap bibir surti yang manis. Gigi surti yang tertata rapi, janggut surti yang seakan akan terbelah dua. Membuat tejo ber hasrat untuk melumatnya. Tejopun terbangun dan dia berdiri. Dia menjauh dari surti. Bukan karena dia takut dosa. Agaknya dia mendekat ke lemari kaca sambil berkaca dan menyisir rambutnya yang mulai ngaco. Acak-acakan karena memang surti beberapa kali membelainya dengan gemas. Surti mendekat ke tejo. Tejopun menyambut dengan pelukan di depan lemari kaca. Bayangan dikaca terlihat jelas, mereka berpelukan sambil berdiri. Merayu, saling melingkarkan tangan di pinggang pasanganya. "dik surti..."desah tejo sambil mengusap muka dan merapikan rambut surti. "iya mas" jawab surti. Mata tejo mulai tajam menata surti. Surti menunduk. Tejo teringat dengan bibir surti sang sangat menggodanya. Diapun mulai mendekatkan bibirnya. Pelan pelan tejopun mulai terbawa nafsu panas itu. Dia ingin segera melumat bibir surti yang indah itu. Dadanya semakin kencang. Laksana genderang perang tentara majapahit yang berperang melawan pemberontak.
Surti terhenyak dan melepaskan lingkaran tangan di pinggan tejo. Dan melepaskan diri dari pelukan tejo. Tejo kaget. "kenapa sayang?" sembari menyambar kembali tangan surti.
To be continued....

No comments:

Post a Comment